Thursday, February 4, 2010

keracunan ASAM JENGKOLAT

Menurut Dr. Murniati Manik, M.Sc. Sp.KK, dari Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Univesitas Sumatra Utara, gejala yang timbul disebabkan oleh hablur (kristal) asam jengkol yang menyumbat tractus urinarius. Keluhan pada umumnya timbul dalam waktu 5-12 jam setelah memakan jengkol. Keluhan yang tercepat 2 jam dan yang terlambat 36 jam sesudah makan biji jengkol. 

GEJALA paling umum:
-  napas, mulut, dan urine berbau jengkol
-  nyeri perut
-  kadang disertai muntah
-  serangan kolik pada waktu berkemih
-  gangguan pengeluaran urine (disuria), dan hematuria (darah dalam urine)
-  volume air kemih juga berkurang (oligouria) bahkan sampai terjadi anuria (keracunan berat)
-  jika gejalanya berlanjut, dapat terjadi gagal ginjal akut ditandai dengan fase oliguri (sekresi jumlah urin   berkurang dalam hubungannya dengan asupan cairan)

MENGAPA sampai bisa terjadi keracunan jengkol?
 
Penyebab terjadinya keracunan jengkol tak lain dan tak bukan berupa zat spesifik dalam jengkol yang bernama asam jengkolat / djenkolic acid .Asam jengkolat adalah asam amino yang mengandung sulfur (belerang) berbentuk kristal kuning seperti jarum halus.
Asam jengkolat sangat sukar larut dalam air dan kelarutannya dalam asam basa sangat lama. Jengkoleundapat terjadi bila reaksi air seni pemakan adalah asam, sehingga asam jengkolat mengendap dalam bentuk jarum halus yang dapat merusak ginjal.
Kandungan asam jengkolat berbeda-beda tergantung varietas dan umur biji jengkol. Pada biji muda, kandungannya lebih rendah dibandingkan pada biji tua. Biji jengkol mentah dan setengah masak dicurigai sebagai penyebab keracunan karena asam jengkolat masih dalam keadaan aktif. Kandungan asam jengkolat dalam biji jengkol tua berkisar antara 1-2 persen dari berat biji. Satu biji jengkol mentah beratnya sekitar 15 gram. Kandungan asam jengkolat sekitar 0,15 – 0,30 gram. Biasanya biji jengkol mentah mengandung asam jengkolat masih dalam keadaan aktif.
Meski demikian, sebagian besar ahli berpendapat, terjadinya keracunan jengkol tidak tegantung pada jumlah berapa banyak jengkol yang dikonsumsi seseorang. Begitu pun dengan apakah jengkol yang dimakan itu berpa biji tua atau biji muda, serta cara memasak, tak ada hubungannya dengan terjadinya keracunan jengkol. Van Veen dan Hyman berkesimpulan bahwa timbulnya gejala keracunan tergantung dari kerentanan seseorang terhadap asam jengkol, dan itu bersifat sementara. Hal ini terbukti pada banyak orang yang pernah mengalami keracunan jengkol ternyata tidak kambuh lagi walaupun berulang kali memakan jengkol.
Menurut Oen L.H. dari Bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, keracunan jengkol merupakan salah satu sebab payah ginjal akut (acute renal failure). Telah disepakati oleh para peneliti bahwa keracunan jengkol disebabkan oleh pengendapan kristal-kristal asam jengkolat di dalam saluran-saluran traktus urogenitalis, sehingga menyebabkan penyumbatan mekanis. Pada pemeriksaan urine dengan mikroskop dapat ditemukan hablur asam jengkol berupa jarum runcing yang kadang-kadang bergumpal menjadi ikatan atau berupa roset. 

PENANGANAN

- Gejala penyakit ringan (muntah, sakit perut atau pinggang saja)
   ---- banyak minum air serta memberikan natrium bikarbonat saja (air bersoda).
- Gejala penyakit sudah pada tahap lebih berat (oliguria, hematuria, anuria, dan tidak dapat minum) 
  ----& penderita perlu dirawat dan diberi infus natrium bikarbonat : D5%
- Jika terjadi gagal ginjal akut
  ---- diberi natrium bikarbonat lewat infus dengan dosis sesuai analisis gen darah, dan pro dialisis

No comments:

Post a Comment