Thursday, September 23, 2010

ASYIK nya naek ANGKOT

Sejak selesai PTT sebulan yang lalu, gue mulai beradaptasi lagi dengan ibukota jakarta salah satunya adalah naek angkot. HOHOOHo ..karena sekarang klo kemana-mana gue naek angkot. Baik yg ber AC maupun yang ga BerAC, klo lagi males ya naek taksi...hehehehhe..
Awalnya rada males juga gue naek angkot, secara ya dijakarta yg naek angkot banyak!klo lagi untung, gue ga berdesak-desakan, klo lagi apes-gue harus "dempet-dempetan". Tp lama-lama gue menikmati hal tersebut. Ternyata banyak sekali fenomena yg gue liat bahkan banyak pelajaran hidup yang bisa gue ambil.

Didalam bis ....Mulai dari liat pancaran "ketertarikan yng cukup tinggi" dari seorang anak kecil saat melihat pengamen2 bernyanyi lagu-lagu yang sedang trend, mendengar anak kecil bernyanyi "garuda di dada ku" dengan bangga, melihat perjuangan karyawan-karyawan pabrik menuju pabriknya, liat arus urbanisasi setelah lebaran, sampai ketemu bis yg ada penumpang merangkap kondektur yg kenal semua penumpang 1 bis tiap selasa pagi.

Saat memandang keluar bis...gue bisa liat sisi kota jakarta yg beda banget dari jalan sudirman...rumah2 kumuh, sampah dimana-mana, pengamen, pengemis, tp gue juga melihat orang-orang yang sedang berjuang dengan giat untuk mendapatkan rezeki. Gue juga bisa liat betapa bergeliatnya perekonomian indonesia saat ini, tapi gue juga bisa liat dan merasakan efek dari rendahnya tingkat pendidikan orang indonesia (tidak ada budaya antri, mematuhi peraturan lalu lintas, membuang sampah sembarangan, dll)...

YUP akhirnya gue selalu merasa riang gembira tiap naik ANGKOT (bis patas AC/non AC, taksi, dll)

Wednesday, September 22, 2010

Salam SUPER pa MArio Teguh

 1.
 
Dan engkau bertanya kepadaku,
mengapakah impianmu belum kunjung terwujud?

Mau tahu jawaban panjangnya?

...Jawaban panjangnya adalah keseluruhan cara hidupmu,
yang sibuk dengan yang tidak prioritas.

Jawaban pendeknya?

Karena engkau tak kunjung ikhlas melakukan yang harus kau lakukan, untuk mencapai hasil-hasil kecil yang menjadi tangga naik menuju impianmu.

Berhentilah bertanya-tanya. Mulailah bekerja.

Mario Teguh
 
 
 2.

Dan engkau bertanya kepadaku,
lalu bagaimana dengan takdir?

Memang ada apa dengan takdir?

...Aku sama sekali tak tahu tentang takdirku sendiri,
apalagi tentang takdirmu.

Katakanlah,

Aku sama sekali tak merisaukan takdirku.

Aku berperilaku sebaik mungkin,
dan berupaya seikhlas mungkin,
agar aku menjadi pribadi yang bernasib baik,
yang pantas bagi sebaik-baiknya takdir. 

 3.

Doa yang lemah,
bisa diperbaiki dengan doa yang lebih kuat.

Doa yang buruk,
bisa diganti dengan doa yang baik.
...
Lalu engkau bertanya,
mengapakah doa-doa terbaik yang kau naikkan
belum juga terjawab?

Pertama,
ikhlaskanlah pengertianmu agar lebih mudah
bagimu untuk bersyukur.

Kedua,
ketahuilah bahwa doa yang sudah sangat baik,
hanya bisa diperbaiki dengan meningkatkan akhlaq
dari pribadi yang berdoa

 

Tuesday, September 7, 2010

Dokter juga Manusia...

Sebagai seorang dokter, gue merasa sepertinya masyarakat (dan orang2 disekitar gue ) mengharamkan untuk berfikir tentang uang/penghasilan dari profesi ini. Tapi dalam kehidupan sehari2, manusiawi sekali gue harus sedikit memikirkan itu karena adanya kebutuhan dan tidak adanya profesi sampingan untuk mendapatkan penghasilan selain dari profesi ini. Untungnya (alhamdulillah gue WANITA ) jadinya tidak terlalu jadi prioritas utama (nantinya) untuk mendapatkan penghasilan yg banyak. Coba kalo gue LAKI-Laki....cukup dilema bukan?
Kadang2 gue suka miris liat temen2 sejawat gue(terutama yang LAki-laki) yang harus "menclok" antar satu klinik ke klinik lain, ditambah Jaga di rumah sakit-rumah sakit, pontang panting jaga 24 jam tiap harinya (ini buat dokter2 yg blom PNS/spesialis/yg orangtuanya memang "biasa" saja) naek motor butut or naek angkot dan pada akhirnya penghasilannya hanya 4-5 juta/bulan. Kalo ga jaga tiap hari dan 24 jam, paling penghasilan dibawah itu. JAdi apakah salah kami "sedikit" memikirkan uang/penghasilan?
Paradigma menjadi dokter akan jadi kaya, salah besar! jangan jadi dokter klo cita-citanya mau jadi orang kaya. Dokter kaya klo udah jadi spesialis, its mean 10 tahun sejak jadi dokter umum!

Sebenernya gue paling ga suka ngomongin masalah uang/penghasilan karena semua rezeki datengnya dari ALLAH dan pastinya kita ga akan kehabisan rezeki, tapi gue "agak" sedkit gerah saat orang2 disekitar gue atau masyarakat luas mengharamkan sekali kami "sedikit" berpikir tentang itu. Mereka tidak tau kehidupan kami yang dengan banting tulang berjuang saat coass, dilanjutkan dengan perjuangan setelah mengucapkan sumpah dokter. Bagaimana susahnya kmi melewatinya. Mereka  tidak tau  kami juga MAUNYA semua pelayanan kesehatan ditanggung oleh pemerintah dan kami bekerja tanpa memikirkan "materi" karena kehidupan kami sudah ditanggung oleh pemerintah....
"dokter juga manusia loh...."